-

 DIMULAI KATEKESE PERSIAPAN KRISMA PAROKI ST. YOSEPH DENPASAR


SEBANYAK 226  calon penerimaan Sakramen Krisma 2022  di Paroki St. Yoseph Denpasar memulai kegiatan  Katekese Persiapan Krisma Minggu, 22 Mei 2022. Kegiatan ini bertempat di Aula Wisma St. Yoseph kompleks Gereja Yesus Gembala Yang Baik Ubung pukul 10.30  wita sampai pukul 12.00 wita.

Kegiatan  koordinasi  ini dipandu oleh Ketua Bidang Pembinaan Iman (BPI) DPP Paroki St. Yoseph  bapak C. Prammu Hartadi bersama Ketua Seksi Katekese  bapak Laurensius L Sogen. Kegiatan dibuka dengan doa oleh P.Yan Madya  dilanjutkan dengan  sapaan awal oleh Ketua Seksi Katekese  yang menginformasikan kepada peserta  tentang maksud dan tujuan  pertemuaan  tersebut. 

Selanjutnya Pastor Kepala Paroki St, Yoseph  P.Yan Madya,SVD  menyampaikan arahan kepada para calon peserta krisma. Beberapa pokok  arahan  antara lain  pelaksanaan katekese persiapan krisma  dimulai  pada Minggu 29 Mei 2022  sampai dengan  25 September 2022. Seluruh kegiatan katekese persiapan krisma  dilaksanakan di Gereja YGYB Ubung  mulai pukul 10.30 sampai 12.00 wita  atau sesudah misa kedua. 

Persyaratan  bagi peserta yang wajib  adalah mengikuti misa pukul 08.30  di Gereja YGY  Ubung, mengisi daftar hadir misa dan mengikuti pelajaran di kelas  masing-masing.  Para peserta harus membawa Kitab Suci, buku Kerja Peserta Krisma, juga buku dan alat tulis.  Para peserta disarankan untuk membaca "Kompendium Katekismus Gereja Katolik", berpakaian sopan dan rapi. 

Disampaikan P.Yan Madya, bagi peserta  berusia di atas 55 tahun  tidak wajib mengikuti kegiatan kelas   setiap minggu namun wajib mengikuti kegiatan  tobat, rekoleksi dan gladi. Bagi peserta yang karena  alasan  penting seperti sakit  atau keperluan lain yang tak bisa ditinggalkan, menyerahkan  surat izin tertulis  ditandatangani  oleh Ketua KBG dan diketahui Ketua Lingkungan atau stasi asal calon. Surat izin diserahkan kepada  "guru kelas"  bersangkutan.  Sedangkan bagi calon yang tiga kali berturut-turut  tidak hadir dan  tanpa ada surat keterangan  otomatis gugur. Tentang nama krisma  dipersilahkan  masing-masing calon memilih nama santo dan santa yang diinginkan  atau tetap dengan nama baptisnya.  

Proses Katekese 

Untuk mempermudah proses katekese persiapan krisma  telah dibentuk Tim Katekese  sebagai fasilitator  kegiatan. Tim Katekese ini  dikoordinir oleh  bapak Laurens L Sogen  selaku Ketua Seksi Katekese DPP St. Yoseph. Tim katekese ini juga  yang akan mengampu kelas-kelas  peserta calon krisma. Adapun kelas  peserta  dibagi sebagai berikut: Kelas St. Anna  didampingi  ibu Wiwik dan ibu Ratna, kelas Yoakim didampingi ibu Elis dan ibu  Irma, kelas Santo Arnoldus didampingi bapak Armanto dan  bapak Ferdi, kelas  Grotto Maria didampingi bapak Jhon dan bu Paulin  sedangkan kelas Aula Wisma  didampingi bapak Laurens dan bapak Agust. 

Adapun pertemuan kelas  dimulai Minggu 29 Mei 2022 dengan tema: Sakramen Krisma, Minggu 5 Juni 2022 dengan tema: Roh Kudus, Minggu 12 Juni 2022 dengan tema: Dewa Dalam Iman. Sedangkan Minggu 19 Juni 2022  tidak ada kegiatan  karena ada Komuni Pertama. Minggu  26 Juni  2022 dengan tema: Berani Membela Iman, Minggu 3 Juli 2022 dengan tema: Menjadi Saksi Kristus, Sabtu  9 Juli 2022 dengan tema: Menjadi Pemimpin Yang  Melayani, Minggu  10 Juli 2022 dengan tema:  Tanggung Jawab Terhadap Gereja. Minggu 17 Juli 2022 dengan tema: Memilih Panggilan Hidup, Minggu 24 Juli 2022 dengan tema: Membawa Iman Tanpa Henti, Minggu 31 Juli 2022 dengan tema: Doa Bersama.

Selanjutnya  Minggu 7 Agustus 2022 dengan tema: Persekutuan Jemaat Adalah Perwujudan Gereja, Minggu 14 Agustus 2022 dengan tema: Memahami Upacara Krisma, Minggu  21 Agustus 2022 dengan tema: Tobat. Minggu 28 Agustus 2022  test tertulis,  Minggu 4 September 2022  Pengakuan Dosa, Minggu 11 September 2022  Rekoleksi, Minggu 18 September 2022 Gladi dan Minggu 25 September 2022 pukul 08.30  misa krisma di Gereja YGYB Ubung dipimpin yang mulia Bapa Uskup Mgr. Silvester San.

Pada pertemuan perdana tersebut juga  telah dibentuk  Pantia Krisma  yang personilnya  adalah para peserta  krisma  sendiri. Bapak Bejo Purwanto dipercayakan sebagai Ketua Panitia. Kepanitiaan ini dilengkapi dengan  sekretaris, bendahara, humas,  dokumentasi dan publikasi serta konsumsi. Selamat  bekerja dan pasti sukses!***agust g thuru 

   

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

-
Syukur IMLEK dan Pemurnian Diri KETERBUKAAN Gereja terhadap budaya lokal merupakan perwujudan nyata dari sifat katolisitas Gereja. Dalam semangat Konsili Vatikan II, Gereja melihat bahwa kekayaan budaya Timur bila dipakai dengan tepat, dapat membantu evangelisasi. Maka, proses inkulturasi mendapat perhatian utama dalam pastoral Gereja. Atribut Katolik yang dikenakan pada Gereja menunjukkan sifat universalitas Gereja, yang memiliki semangat keterbukaan, yang menghargai budaya-budaya yang ada.          Tahun Baru Imlek atau disebut Perayaan Musim Semi (chun jie) adalah perayaan penting bagi orang Tionghua dalam penanggalan Tionghua (Yin Li). Kata “Yin Li” yang berasal dari dialek Hokkian, di Indonesia lalu disebut Imlek. Perayaan ini secara tradisional berlangsung dari malam sebelum perayaan tahun baru hari pertama, sampai dengan Perayaan Lampion (Cap Go Meh) pada hari kelima belas, di mana pada hari itu, bulan terlihat bulat sempurna. SUKACITA, SYUKUR          Kalender Im
Baca selengkapnya

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

-
Gambar
PARA PESERTA  Rapat Kerja DPP Pleno Paroki Santo Yoseph Denpasar di Tuka 26 Januari 2018 lalu tentu masih ingat ketika Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar RD.Herman Yoseph Babey menyampaikan masukan  bertajuk Kepemimpinan Pastoral: Menjadi Gembala yang Berbau Domba. Mengapa  Gembala harus berbau Domba?  Apa maksud  dengan pernyataan Gembala Berbau Domba? Gembala berbau domba adalah ungkapan yang dipakai oleh Sri Paus Fransiskus sebagai sebuah bentuk keprihationan akan melemahnya gaya kepemimpinan dalam Gereja Katolik. Dalam seruan apostolik  ‘ Evangelii Gaudium (Sukacita Injili)’  Paus Fransiskus tegaskan, “ Seorang pewarta janganlah terlihat seperti orang yang pulang dari pemakaman. Gembala seharusnya berbau domba. Gereja harus seperti  rumah sakit di medan perang. Gereja bukan untuk yang sempurna tetapi bagi siapa saja yang ingin mencari  Tuhan. Gereja hendaknya didedikasikan bagi orang miskin, terluka, lemah dan tersingkir”. Kehadiran seorang gembala harus me
Baca selengkapnya

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua

-
Gambar
Buku permandian sejak tahun 1992.Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa di Jl Bukit Kampial, Nusa Dua, Bali  dibangun di atas tanah yang diberikan oleh BTDC ( Bali Tourist Development Corporation ). Saat ini umat Katolik Stasi Bunda Segala Bangsa sedang membangun Gereja baru yang lebih representatif. Sampai tahun 2007 jumlah umat katolik di Nusa Dua dan sekitarnya mencapai 1459 terdiri dari 613 laki-laki dan 846 perempuan.Saat ini Rm.Eventius Dewantara,Pr, dipercayakan sebagai Pastor Stasidibantu oleh Rm.Alfons Kolo,Pr. Alamat yang dapat dihubungi: Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Jl. Bukit Kampial Nusa Dua Telp: (0361) 774811. Gereja anta Maria Bunda Segala Bangsa terletak di kompleks  Pusat Peribadatan  Puja Mandala. Selain Gereja Katolik di temat ini juga terdapat  rumah ibadat untuk umat beragama lain.  Masjid Agung Ibnu Batutah. Interior luar Masjid Agung Ibnu Batutah, seperti masjid-masjid pada umumnya. Warna kuning lebih mendominasi masjid ini. Masjid Agung I
Baca selengkapnya