Misa dan Itensi Arwah Pada Jumat Suci

Bolehkah merayakan misa arwah pada Jumat Suci? Apakah boleh minta intensi untuk arwah pada hari Jumat Suci?
Pada hari Jumat Suci, konsentrasi Gereja diarahkan pada Sang Kristus yang sedang menjalani detik-detik sengsara dan wafat-Nya. Rasa cinta dan hormat kita selayaknya mendorong kita untuk bersikap solider dengan Sang Penyelamat yang sudah menyerahkan diri-Nya untuk keselamatan kita semua. Pada hari Jumat Suci belum dirayakan kebangkitan Kristus. Karena itu, Jumat Suci menjadi satu-satunya hari dalam seluruh tahun liturgi Gereja ketika tidak boleh dirayakan misa. Ini berlaku untuk seluruh dunia. Pada hari ini Gereja mengungkapkan kedekatan kasihnya dengan Kristus yang tersalib lewat ritus penyembahan salib dan kerelaan untuk ikut menderita.
Perayaan misa apapun pada hari ini, apalagi misa arwah di lingkungan, tidak diperbolehkan. Perhatian umat diarahkan untuk ikut menghayati bersama Kristus penderitaan-Nya yang begitu hebat untuk menebus dosa-dosa kita, yaitu pada ibadat Jalan Salib dan penyembahan salib. Jadi, misa arwah bisa digeser pada hari-hari sesudah Paskah. Intensi mendoakan arwah pada Jumat Suci boleh dilakukan secara pribadi, tetapi tentu bukan sebagai intensi misa karena tidak dipersembahkan misa***


(Oleh Romo Petrus Maria Handoko CM : Doktor Teologi Dogmatik, Dosen di STFT Widya Sasana Malang dalam HIDUP No 10, 11 Maret 2018, hal 19)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua