Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Media, Pendidikan Nilai dan Peran Pemerintah

Gambar
Ada dua nara sumber  yang juga dihadirkan dalam panel diskusi ini. Seorang tokoh muda  Herman Umbu Billy  yang adalah Ketua Komda Pemuda Katolik Bali dan Owner  Sumba TV. Yang lainnya adalah Pembimas Katolik Kanwil Kementrian Agama  Provinsi Bali Drs. Lodovikus Lena. Herman Umbu Billy membawakan materi ‘Peran  media dalam pendidikan nilai  bagi warga masyarakat seiring perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya. Sedangkan Lodovikus Lena membawakan materi  Tanggapan dan pandangan pemerintah terhadap  potensi berita palsu  dan isu intoleransi  agama di media sosial.                Herman Umbu Billy mengajak semua pihak untuk berbuat sesuatu  yang positif dalam menanggapi perkembangan digital yang semakin tak terbendung. Apa yang bisa dibuat secara konkret dalam perkembangan digital ini? Bagaimana caranya? Sudahkah kita melakukannya? Apa yang kita pilih, berita palsu atau jurnalisme perdamaian? Pertanyaan ini perlu mendapat perhatian dari mereka yang gemar di media sosial. Ia m

RD Herman Yoseph Babey Pilih yang Palsu atau Yang Damai?

Gambar
RD Herman Yoseph Babey adalah Ketua Komisi Komsos Keuskupan  Denpasar, Direktur Puspas, Direktur KKI Keuskupan Denpasar dan Pastor Paroki Katedral Denpasar. Pada panel diskusi  tersebut ia menyampaikan tema; Berita Palsu atau Jurnalisme Perdamaian. Dasarnya, surat ajakan dari Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Bagaimana cara menangkal berita palsu? Menurutnya berita palsu harus diklarifikasi dari sumbernya sehingga tidak menyebarkan lagi berita palsu. Poin terpenting melawan hoax adalah di rumah tangga, keluarga. Mulai dari struktur pertama dan terbawah.     Menurut Romo Babey, orang tua harus menjadi figur komunikasi yang baik dan benar di dalam keluarga. Anak merekam dan melakukan apa yang dibuat oleh orang tua. Jika dari kecil anak diajarkan yang tidak baik, maka akan mudah sekali jatuh ke dalam kebohongan dunia. Tradisi klasik seperti makan bersama bisa dikatakan tidak ada lagi nilainya. Dunia hanya bisa dikalahkan dengan iman yang tangguh. Jika iman tidak mend

RD. Martinus Emanuel Ano Generasi Mileneal Dalam Tantangan Ekonomi Digital

Gambar
PANEL Diskusi  dipandu oleh moderator Horonimus Adil, wartawan senior Majalah Keuskupan Agape. Ia mengatakan Gereja Katolik sebagai sebuah institusi religius memiliki perhatian khusus dan luar biasa terhadap komunikasi. Dibuktikan dengan rutin melaksanakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia (HKS) yang tahun ini ke-52.         Kegiatan yang dibuat dalam rangka HKS ini adalah panel diskusi. Komunikasi identik dengan kehidupan kita. Tanpa komunikasi, dunia menjadi sepi, “hanyalah seperti mayat tak bersuara”. Komunikasi selalu mengandung berbagai macam isi, yang dapat multi-makna. Komunikasi akan berujung kepada dua arus: positif atau negatif yang berdampak dalam segala dimensi kehidupan kita. Diskusi ini bertitik tolak pada pesan Paus Fransiskus pada HKS ke-52, yaitu “Kebenaran akan Memerdekakan Kamu” dengan tema “Berita Palsu atau Jurnalisme Perdamaian”.     Selanjutnya RD Martinus Emanuel Ano  memaparkan  tema “Tantangan Generasi Milenial Menghadapi Ekonomi Digital”. Menurutnya Hoax pada

BAK Gelar Panel Diskusi Komunikasi Sosial

Gambar
SEKSI Komsos Bidang Aksi Kemasyarakatan (BAK) Dewan Pastoral Paroki (DPP) St. Yoseph menggelar kegiatan Panel Diskusi dalam rangka peringatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Panel Diskusi ini dilaksanakan di Golden Tulip Hotel, Sabtu 23 Juni 2018  pukul 12.00 wita sampai pukul 17.00  wita. Tema Panel Diskusi  adalah “Berita Palsu  atau Jurnalisme  Damai: Kebenaran Akan Memerdekakan” (Yoh 8:32).     Hadir para  sebanyak 62 peserta  dari yang diundang sebanyak 120  orang terdiri dari OMK, Seksi Komsos Paroki se-Dekenat Bali Timur dan Dekenat Bali Barat, DPP, Komunitas Jurnalis Flobamora  dan Ketua Lingkungan serta pengelola majalan paroki. Panel Diskusi diawali dengan renungan yang dibawakan oleh Pater Drs. Servasius Subhaga,SVD  yang adalah pelaku  Komsos  sejak ia dipercayakan sebagai Pastor Paroki St. Yoseph Denpasar pada 1976  silam sampai terjadinya pemekaran paroki St. Yoseph menjadi beberapa paroki.     Dalam renungannya Patwer Servas  mengatakan Komunikasi pada dasarnya com u

Cintai Keheningan

Gambar
HANYA dalam keheningan orang akan mengenal mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah, mana yang berita bohong dan berita benar. Hoax lahir dari diri orang yang  tidak mencintai keheningan.     Penggalan kalimat ini diucapkan Pater Drs. Servasius Subhaga,SVD  saat memberi renungan pada Panel Diskusi: Kebenaran Akan Memerdekakan: Berita Bohong atau Jurnalisme Damai yang diselengarakan Seksi Komsos BAK DPP Santo Yoseph Denpasar, Sabtu 23 Juni 2018 lalu.     Pater Servas yang akan merayakan 50 tahun imamat pada 9 Juli 2019 ini mengajak umat paroki dan siapa saja untuk  “hening”. Katanya, kalau tidak ada waktu untuk hening, Anda tidak akan menemukan Tuhan, sumber kebenaran itu. Hanya dalam keheningan Anda bertemu dengan  sumber kebenaran  dan terlebih-lebih, Anda menemukan diri  sendiri.     Renungan yang dibawakan Pater Servas sungguh inspiratif. Maka kami mengajak umat Paroki Santo Yoseph untuk mencintai keheningan, termasuk keheningan saat berada di Gereja, juga dalam keluarga