RD Herman Yoseph Babey Pilih yang Palsu atau Yang Damai?

RD Herman Yoseph Babey adalah Ketua Komisi Komsos Keuskupan  Denpasar, Direktur Puspas, Direktur KKI Keuskupan Denpasar dan Pastor Paroki Katedral Denpasar. Pada panel diskusi  tersebut ia menyampaikan tema; Berita Palsu atau Jurnalisme Perdamaian. Dasarnya, surat ajakan dari Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Bagaimana cara menangkal berita palsu? Menurutnya berita palsu harus diklarifikasi dari sumbernya sehingga tidak menyebarkan lagi berita palsu. Poin terpenting melawan hoax adalah di rumah tangga, keluarga. Mulai dari struktur pertama dan terbawah.
    Menurut Romo Babey, orang tua harus menjadi figur komunikasi yang baik dan benar di dalam keluarga. Anak merekam dan melakukan apa yang dibuat oleh orang tua. Jika dari kecil anak diajarkan yang tidak baik, maka akan mudah sekali jatuh ke dalam kebohongan dunia. Tradisi klasik seperti makan bersama bisa dikatakan tidak ada lagi nilainya. Dunia hanya bisa dikalahkan dengan iman yang tangguh. Jika iman tidak mendominasi, bagaimana bisa mengalahkan dunia?  Situasi dalam keluarga harus menjadi wadah untuk anak-anak cara menangkal berita hoax.
    Sepuluh tahun terakhir, isi surat Paus tentang Hari Komunikasi Sosial Sedunia adalah komunikasi di antara keluarga.Imbauan Sri Paus Yohanes Paulus II: “Media dan Keluarga” Peluang memperoleh informasi: banyak keluarga di seluruh dunia bisa mengakses banyak informasi yang beraneka ragam. Hendaknya dim
    Paus Benediktus XVI: Media bisa menjadi bantuan sekaligus halangan berkomunikasi dalam keluarga. Pentingnya keheningan dalam komunikasi. Hanya dalam keheningan, seseorang dapat membedakan berita kebenaran dan berita palsu. Paus Fransiskus (HKS ke-49): Keluarga adalah pokok refleksi, tempat belajar cara berkomunikasi. Bagaimana cara berbicara itu penting, tidak hanya memanfaatkan informasi. Kembali ke keluarga: cintailah komunikasi yang sebenarnya, menurunkan ego, dan menyebarkan berita kebenaran.***


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua