BAK Gelar Panel Diskusi Komunikasi Sosial

SEKSI Komsos Bidang Aksi Kemasyarakatan (BAK) Dewan Pastoral Paroki (DPP) St. Yoseph menggelar kegiatan Panel Diskusi dalam rangka peringatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Panel Diskusi ini dilaksanakan di Golden Tulip Hotel, Sabtu 23 Juni 2018  pukul 12.00 wita sampai pukul 17.00  wita. Tema Panel Diskusi  adalah “Berita Palsu  atau Jurnalisme  Damai: Kebenaran Akan Memerdekakan” (Yoh 8:32).
    Hadir para  sebanyak 62 peserta  dari yang diundang sebanyak 120  orang terdiri dari OMK, Seksi Komsos Paroki se-Dekenat Bali Timur dan Dekenat Bali Barat, DPP, Komunitas Jurnalis Flobamora  dan Ketua Lingkungan serta pengelola majalan paroki. Panel Diskusi diawali dengan renungan yang dibawakan oleh Pater Drs. Servasius Subhaga,SVD  yang adalah pelaku  Komsos  sejak ia dipercayakan sebagai Pastor Paroki St. Yoseph Denpasar pada 1976  silam sampai terjadinya pemekaran paroki St. Yoseph

menjadi beberapa paroki.
    Dalam renungannya Patwer Servas  mengatakan Komunikasi pada dasarnya com unire, yaitu mempersatukan.Pertama, zaman sekarang kita kenal fenomena hoax.Kedua, apresiasi atas kegiatan ini, yang dihubungkan dengan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) dan WHWM (World Hindu Wisdom Meet). Ketiga, hoax mengancam kebenaran. Hoax sudah ada bahkan sejak zaman dahulu menurut Alkitab, sejak zaman Firdaus. Iblis menyebarkan hoax terhadap manusia pertama. Kain membunuh Habel karena hoax. Setelah peristiwa Babel, komunikasi tidak lagi mempersatukan. Pilatus ketika mengadili Yesus memercayai hoax dan mempertanyakan apa itu kebenaran. Hoax pada zaman itu justru bersumber dari ahli-ahli atau elite politik, orang-orang besar seperti kaum Senhedrin. Kini, di era komunikasi digital, Injil sudah kalah jauh.    
    Komunikasi digital hanya demi kedudukan dsb oleh orang-orang pintar. Padahal, komunikasi dalam kemerdekaan dan kebenaran merupakan perintah Yesus untuk Gereja. Keempat, panel diskusi harus menghasilkan cara atau metode yang tepat dan cerdas untuk mengkomunikasikan kebenaran, menangkal hoax dalam komunikasi digital. Jika komunikasi hanya “dari bohong ke bohong”, tidak akan ada kemerdekaan dan perdamaian.Melalui panel diskusi ini, nama Allah diagungkan dan dimuliakan.
    Dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan oleh Rm. Yan, pastor paroki. Romo Yan Madya katakan bahagia karena kehadiran utusan atau undangan se-Dekenat Bali Barat dan Timur serta dari Komisi Komsos Keuskupan Denpasar.Ia mengatakan yang harus diingat adalah bahwa sangat susah menentukan kebenaran, mana yang hoax atau bukan. Acara  pembukaan ditutup dengan pembacaan puisi “Catatan di Kanvas Indonesia” oleh Ketua Seksi Komsos Paroki St. Yoseph Agust G Thuru.***
***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua