DPP Paroki St. Yoseph Denpasar Rapat Pleno Sosialisasi "Paruman Agung"

-


RABU 15 Juni 2015 pukul 19.30 sampai 22.00 Wita bertempat  di ruang pertemuan Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik  Ubung  berlangsung Rapat Pleno sosialisasi rencana pertemuan pastoral  atau Paruman Agung yang akan dilaksanakan Sabtu 25 Juni 2016 mendatang. Hadir dalam  rapat pleno tersebut Pastor Rekan Pater Yohanes  I Nyoman Adnyana,SVD, para pengurus DPP dan DKP Paroki St. Yoseph Denpasar. Rapat Pleno dibuka dengan doa dan renungan kitab suci oleh Pastor Yan yang juga adalah Wakil Ketua Umum DPP St. Yoseph.

Pada kesempatan tersebut Ketua Bidang Aksi Kemasyarakatan (BAK) DPP St. Yoseph Jhony Weking menginformasikan bahwa  Paruman Agung atau Pertemuan Pastoral  merupakan kegiatan  tiga tahunan  yang digelar  oleh paroki untuk "menjaring" masukan-masukan dari umat melalui utusan lingkungan, KBG maupun kelompok kategorial yang ada di Paroki Santo Yoseph. Jhon mengatakan istilah Paruman Agung, meskipun terasa janggal namun intinya  sama dengan sebuah pertemuan penting  yang bermaksud untuk merencanakan aksi-aksi nyata  yang harus dimulai dengan  menginventarisasi  masalah, kebutuhan, potensi, peluang  dari umat sendiri.

Dalam Rapat Pleno tersebut Pater Yan  menginformasikan dua topik penting. Pertama tentang  Tiga Perayaan Rutin dan Besar dalam sebuah tahun  yakni Paskah, HUT Paroki dan Natal. Romo Yan menegaskan bahwa  tiga perayaan ini harus dilaksanakan  dengan rencana dan persiapan yang matang  sehingga mutlak diperlukan panitia dan tentu saja dukungan dana. Panitia dalam tiga perayaan rutin ini  harus bekerjasama dengan seksi-seksi DPP dan Perangkat Paroki. Juga  agar perayaan itu berjalan mulus maka perlu didukung dana sehingga  harus dipikirkan pos pendapatan atau pemerimaan atau dari mana sumber keuangan itu diperoleh. Topik kedua adalah tentang Tim Pastoral Lingkungan dan Tugasnya. Romo Yan menjelaskan  apa  dan bagaimana itu Komunias Basis Gerejawi, apa tujuan pembentukan lingkungan dan bagaimana struktur pastoral lingkungan  sertajob deskrisi dari masing-masing elemen dalam organisasi lingkungan.

Sementara Ketua Bidang Pendidikan Umat (BPU) Yoseph Yulius Diaz menjelaskan tentang  teknis pelaksanaan Paruman Agung  tanggal 25 Juni 2016. Yusdi mengatakan meskipun  hanya tersisa waktu sepuluh hari  namun ia yakin  bahwa Paruman Agung ini  akan berjalan  sesuai dengan rencana. Dikatakannya  Paruman Agung ini penting  karena semacam "sinode" yang dilakukan Keuskupan. Pertemuan Pastoral  ini akan sangat menentukan  gerakan pastoral paroki St. Yoseph  tiga tahun ke depan. Ia optimis kegiatan  besar paroki yang akan dihadiri sekitar 150 orang ini menelan dana sebesar Rp 8 juta. Ia berharap ada donatur yang tergerak untuk mendukung  kegiatan tersebut. Rapat ditutup tepat pukul 22.00 wita  dengan doa dan berkat oleh Pater Yohanes.***Sie Komsos DPP St. Yoseph.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

-
Syukur IMLEK dan Pemurnian Diri KETERBUKAAN Gereja terhadap budaya lokal merupakan perwujudan nyata dari sifat katolisitas Gereja. Dalam semangat Konsili Vatikan II, Gereja melihat bahwa kekayaan budaya Timur bila dipakai dengan tepat, dapat membantu evangelisasi. Maka, proses inkulturasi mendapat perhatian utama dalam pastoral Gereja. Atribut Katolik yang dikenakan pada Gereja menunjukkan sifat universalitas Gereja, yang memiliki semangat keterbukaan, yang menghargai budaya-budaya yang ada.          Tahun Baru Imlek atau disebut Perayaan Musim Semi (chun jie) adalah perayaan penting bagi orang Tionghua dalam penanggalan Tionghua (Yin Li). Kata “Yin Li” yang berasal dari dialek Hokkian, di Indonesia lalu disebut Imlek. Perayaan ini secara tradisional berlangsung dari malam sebelum perayaan tahun baru hari pertama, sampai dengan Perayaan Lampion (Cap Go Meh) pada hari kelima belas, di mana pada hari itu, bulan terlihat bulat sempurna. SUKACITA, SYUKUR          Kalender Im
Baca selengkapnya

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

-
Gambar
PARA PESERTA  Rapat Kerja DPP Pleno Paroki Santo Yoseph Denpasar di Tuka 26 Januari 2018 lalu tentu masih ingat ketika Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar RD.Herman Yoseph Babey menyampaikan masukan  bertajuk Kepemimpinan Pastoral: Menjadi Gembala yang Berbau Domba. Mengapa  Gembala harus berbau Domba?  Apa maksud  dengan pernyataan Gembala Berbau Domba? Gembala berbau domba adalah ungkapan yang dipakai oleh Sri Paus Fransiskus sebagai sebuah bentuk keprihationan akan melemahnya gaya kepemimpinan dalam Gereja Katolik. Dalam seruan apostolik  ‘ Evangelii Gaudium (Sukacita Injili)’  Paus Fransiskus tegaskan, “ Seorang pewarta janganlah terlihat seperti orang yang pulang dari pemakaman. Gembala seharusnya berbau domba. Gereja harus seperti  rumah sakit di medan perang. Gereja bukan untuk yang sempurna tetapi bagi siapa saja yang ingin mencari  Tuhan. Gereja hendaknya didedikasikan bagi orang miskin, terluka, lemah dan tersingkir”. Kehadiran seorang gembala harus me
Baca selengkapnya

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua

-
Gambar
Buku permandian sejak tahun 1992.Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa di Jl Bukit Kampial, Nusa Dua, Bali  dibangun di atas tanah yang diberikan oleh BTDC ( Bali Tourist Development Corporation ). Saat ini umat Katolik Stasi Bunda Segala Bangsa sedang membangun Gereja baru yang lebih representatif. Sampai tahun 2007 jumlah umat katolik di Nusa Dua dan sekitarnya mencapai 1459 terdiri dari 613 laki-laki dan 846 perempuan.Saat ini Rm.Eventius Dewantara,Pr, dipercayakan sebagai Pastor Stasidibantu oleh Rm.Alfons Kolo,Pr. Alamat yang dapat dihubungi: Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Jl. Bukit Kampial Nusa Dua Telp: (0361) 774811. Gereja anta Maria Bunda Segala Bangsa terletak di kompleks  Pusat Peribadatan  Puja Mandala. Selain Gereja Katolik di temat ini juga terdapat  rumah ibadat untuk umat beragama lain.  Masjid Agung Ibnu Batutah. Interior luar Masjid Agung Ibnu Batutah, seperti masjid-masjid pada umumnya. Warna kuning lebih mendominasi masjid ini. Masjid Agung I
Baca selengkapnya