Di Telapak Kaki Ibuku
Gambar ilustrasi: Seorang anggota kopassus bersimpuh di kaki ibu Cerpen: Agust GT Aku tak bedanya dengan anak yang hilang. Anak bungsu yang dikisahkan oleh kitab suci yang meminta warisannya lalu dijualnya dan uang digunakan untuk berfoya-foya dengan pelacur di kota. Seperti itulah aku.Bedanya jika anak yang hilang itu meminta kepada bapanya, aku kepada ibu yang telah lama hidup menjanda.Jika anak yang hilang itu pergi ke kota lain sedang aku tetap di kota tempat tinggal ibuku. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak sulungku ditahbiskan menjadi imam. Dua kakak perempuanku memilih jalan hidup membiara. Maka yang tinggal di rumah adalah aku. Sesungguhnya aku ingin pergi ke kota lain. Tetapi kakakku yang sulung melarang. Katanya aku harus menjaga ibu karena ia sudah semakin sepuh. “ Eh ade, kau tinggal di rumah. Lihat ibu sudah tua. Kau jangan pergi merantau.” Kakak sulung yang pastor memberi nasihat. “ Tapi saya juga mau cari pengalaman