PENANTIAN 1



Tuhan, aku menanti kedatangan-Mu
Di tengah perjalanan  yang melelahkan
Jalan hidup yang berkelok-kelok
Melangkah aku di tanah tak datar
Jalan-jalan yang penuh lubang menganga
Dan aku berulangkali terperosok jatuh
Dalam lembah dosa dan kemunafikan

Aku mendengar suara berteriak-teriak
Suara itu mengiang di padang gurun
Dari lelaki berpakaian kumal
Tetapi bibirnya keping-keping emas
Berseru: “Luruskan jalan yang bengkok”
Aku rebah dalam kesadaran
Setelah itu jatuh lagi

Lelaki dari rahim Elisabeth
Yang melonjak girang di rahim ibunya
Ketika ibu-Mu bertandang ke desanya
Ia yang berseru-seru di padang gurun
Ratakan  jalan yang berlubang
Aku runduk pada permenungan
Setelah itu jiwaku kembali merana

Jalanku berkelok-kelok
Kadang aku dekat pada-Mu
Dan di waktu lain  aku terbuai
Oleh tawaran  kenikmatan duniawi
Yang menggoyahkan keteguhan hatiku
Untuk percaya seutuhnya pada-Mu
Aku senantiasa larut dalam dosa
Meski saat pertobatan pun tetap kembali

Aku terbuai tawaran pesta  duniawi
Menjauh dari gerbang bait-Mu yang kudus
Jatuh dalam  gelimang  harta
Namun  terpanggang aku pada kesepian
Meski di tengah pesta hingar bingar
Sebab  aku menjauh dari-Mu
Sumber iman dan pengharapan


Hari-hariku ini akan mengalir terus
Meniti  jembatan menuju kasih-Mu
Aku berseru: Ya Tuhan aku hamba-MU!
Tetapi suara-suara penggoda
Menggilasku  dan aku terjerembab
Aku melihat tangan-Mu menggapaiku
Dan kasih-Mu senantiasa menyelamatkan

Hari-hari ini  aku menanti Engkau datang
Dalam kemilau keagungan
Putra Allah  penebus dosa
Engkau  Raja di tahta kemuliaan
Yang mencurahkan  Roh pengampunan
Aku sujud pada  ujung jari kaki-Mu
Dan berseru: Tuhan ampunilah aku!

Aku mendengar  lagi suaranya
Suara teriakan di padang gurun
Luruskan jalan-jalan yang  berkelok
Ratakan jalan-jalan yang berlobang
Jalanku  adalah hidupku
Yang berlubang dan berkelok-kelok
Tetapi  aku percaya pada kedatangan-Mu
Yang akan membebaskan  aku
Dari seluruh belenggu dosa

Tuhanku
Di masa penantian ini
Beri aku jiwa yang terbuka
Untuk menyesali seluruh kelemahaku
Beri aku hati yang  lapang
Untuk  mengakui segala dosaku
Beri aku pikiran yang bening
Untuk mengetahui rahasia hidupku
Bahwa bersama-Mu  selalu
Hidupku  akan semakin berarti
Bagi  diriku  dan orang lain di sekitarku.

******
AGUST G THURU
Renungan untuk Hari Minggu vAdven I

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua