Di Jalan Penyepian-Mu Karya: Agust G Thuru

Di jalan penyepian-Mu aku mengayun rasa haru biru
Bertanya pada  kedalaman hati
Mengapa Engkau  hanya menyepi di Taman Getsemani
Ketika Engkau tahu serdadu-serdadu yang bengis
Akan datang merajam-Mu?

Di jalan penyepian-Mu aku menyusuri  jalan imanku
Bertanya  dalam ketakmengertianku
Mengapa  menjelang penderitaan-Mu
Engkau hanya menyepi di Getsemani
Dan tak hendak  menyembunyikan
diri-Mu?

Di jalan  penyepian-Mu ke Getsemani
Engkau berdoa dalam kepasrahan
Membiarkan keringat darah menetes
dari tubuh-Mu
Dan berseru: Biarkan piala ini berlalu
Tapi bukan kehendak-Ku melainkan
kehendak-Mu yang terjadi

Jalan penyepian-Mu  ke Getsemani
Adalah jalan  menuju penderitaan
Karena dari Getsemani  Engkau
memanggul salib
Berjalan  dalam kemanusiaan-Mu 
menuju Kalvari
Dari Getsemani jalan penyepian-Mu
berubah
Menjadi jalan korban yang kudus
Engkau korbankan  tubuh dan darah-Mu
Untuk silih  berjuta  dosa hamba-
hamba-Mu

Dari Getsemani Engkau  biarkan  raga-Mu
Dirajam  tanpa batas
Membiarkan  pribadi kemanusiaan-Mu menanggung derita
Dan membiarkan   pribadi-Mu
sebagai Allah
Disesah, dihina, dicemooh dan dilaknat
Dan Engkau  tak membalasnya

Tuhanku, ajarlah aku mencari jalan
penyepian
Menjauh dari  kubangan  dosa dan
kemunafikan
Terus bergerak menuju kehendak-Mu
Agar kemanusiaanku yang rapuh ini
Tak  dimusnahkan oleh angkara dosa

Di jalan penyepian-Mu ke Getsemani
Dan di jalan korban-Mu ke Kalvari
Aku  labuhkan  harapan
Untuk Engkau bersihkan noktah
Tuhan, jadikan aku tahir dari dosa.***

Denpasar, 13 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua