P.Nobert Shadeg,SVD, Dkk
Tahun 1950 misionaris Serikat Sabda Allah (SVD) datang ke Bali. Mereka adalah Fr. B.Blanken,SVD, Fr. J.Heyne,SVD, Fr. C.van Lersel,SVD, Fr. J.Flaska SVD dan Fr. Nobert Shadeg SVD.
Pada 9 Juli 1953 Romo Nobert Shadeg mendirikan Seminari Menengah Roh Kudus dan sebuah SMP Katolik di Tangeb.Tempat belajar seminari menempati sebagian gedung SMP Tangeb.Dengan demikian dimulai sebuah tempat pesemaian panggilan imam dalam sebuah prefektur apostolic yang usianya masih sangat muda yakni baru 20 tahun.
Pada tahun 1956 Seminari pindah ke Tuka karena telah memiliki gedung sendiri. Banyak orang tidak mengerti keberaniannya mendirikan sebuah sekolah seminari dalam usia gereja yang masih sangat muda.Tetapi Pater Shadeg menjelaskan; “Inilah impian misiologis seorang misionaris untuk menjadi tidak dibutuhkan lagi sesudah gereja local berkembang dan sampai pada suatu tahap otonomi dan kematangan yang memadai. Tahun 1953 merupakan privilese saya untuk membuka sebuah seminari kecil pertama di pulau ini.”
Romo Nobert Antonius Shadeg, SVD lahir di Minnesota , Amerika Serikat pada 10 Desember 1921. Anak ke-10 dari 14 bersaudara keluarga pasutri Henry-Rosa Shadeg ini sejak kecil memang bercita-cita menjadi pastor. Dalam usia 21 tahun lantas mendaftar masuk Novisiat SVD -- salah satu ordo -- di Techny , Illinois , AS. Setelah ditahbiskan jadi imam, bersama 13 rekannya Shadeg diutus ke Indonesia . Shadeg menjejakkan kaki di Bali pada 20 Juli 1950 setelah menyinggahi Ujungpandang dan Flores . Ia meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2006 dan dimakamkan di Palasari pada tanggal 10 Mei 2006.Dalam catatan sejarah gereja Bali, Pater Shadeg adalah misionaris terakhir yang rela meninggal di tanah misi Bali.
Pada 9 Juli 1953 Romo Nobert Shadeg mendirikan Seminari Menengah Roh Kudus dan sebuah SMP Katolik di Tangeb.Tempat belajar seminari menempati sebagian gedung SMP Tangeb.Dengan demikian dimulai sebuah tempat pesemaian panggilan imam dalam sebuah prefektur apostolic yang usianya masih sangat muda yakni baru 20 tahun.
Pada tahun 1956 Seminari pindah ke Tuka karena telah memiliki gedung sendiri. Banyak orang tidak mengerti keberaniannya mendirikan sebuah sekolah seminari dalam usia gereja yang masih sangat muda.Tetapi Pater Shadeg menjelaskan; “Inilah impian misiologis seorang misionaris untuk menjadi tidak dibutuhkan lagi sesudah gereja local berkembang dan sampai pada suatu tahap otonomi dan kematangan yang memadai. Tahun 1953 merupakan privilese saya untuk membuka sebuah seminari kecil pertama di pulau ini.”
Romo Nobert Antonius Shadeg, SVD lahir di Minnesota , Amerika Serikat pada 10 Desember 1921. Anak ke-10 dari 14 bersaudara keluarga pasutri Henry-Rosa Shadeg ini sejak kecil memang bercita-cita menjadi pastor. Dalam usia 21 tahun lantas mendaftar masuk Novisiat SVD -- salah satu ordo -- di Techny , Illinois , AS. Setelah ditahbiskan jadi imam, bersama 13 rekannya Shadeg diutus ke Indonesia . Shadeg menjejakkan kaki di Bali pada 20 Juli 1950 setelah menyinggahi Ujungpandang dan Flores . Ia meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2006 dan dimakamkan di Palasari pada tanggal 10 Mei 2006.Dalam catatan sejarah gereja Bali, Pater Shadeg adalah misionaris terakhir yang rela meninggal di tanah misi Bali.
Komentar
Posting Komentar