Mgr. Verstraelen,SVD


Pengganti Mgr.H. Noyen adalah Mgr. Verstraelen,SVD sejak tahun 1922.Pada tanggal 11 Juni 1924 Mgr. Verstraelen mengajukan permohonan kepada Kantor Jawatan Pengajaran dan Agama Batavia untuk mendirikan sebuah sekolah Hollancdch Inlansche School (HIS) di Bali.Tetapi tidak mudah mendirikan sebuah sekolah katolik di Bali dimana waktu itu tak seorang pun penduduk asli Bali beragama katolik.
Tanggal 12 Maret 1925 Mgr. Verstraelen mengirim surat kepada pemerintah Hindia Belanda agar permohonan mendirikan sekolah katolik di Bali yang diajukan tanggal 11 Juni 1924 didiamkan dulu.Baru pada tanggal 12 Mei 1925 permohonan mendirikan sekolah di Bali disetujui oleh Jawatan Pengajaran dan Agama Batavia. Tetapi tanggal 20 Mei 1925 melalui telegram Mgr. Verstraelen,SVD mengabarkan kepada pemerintah Hindia Belanda bahwa untuk sementara usaha-usaha misi untuk Bali didiamkan sementara. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kekurangan tenaga misionaris untuk ditempatkan di Bali.
Upaya-upaya selanjutnya adalah meningkatkan intensitas kunjungan pastoral ke Bali. Mgr. Verstraelen dan beberapa imam dari Ende terus mengunjungi Bali. Bulan April 1926, Mgr. Verstralen mengunjungi Bali menyusul bulan Oktober 1926 P.Schollemmer juga mengunjungi Bali.
Bulan April 1927 Mgr. Verstraelen mengunjungi Bali menyusul tanggal 25 Juni 1928 P.van Velsen,SVD mengunjungi Bali dan Pater Limbrok tinggal di Bali selama enam minggu pada November sampai Desember 1928.Tanggal 21 Januari 1930 Mgr. Verstraelen kembali mengunjungi Bali dan tanggal 7 Januari 1932 Mgr. Verstraelen mengunjungi Bali dan Lombok.Dalam suatu kecelakaan di Boalobo (ruas jalan antara Ende-Bajawa) tanggal 16 Maret 1932 terjadi kecelakaan oto dan Mgr. Verstraelen meninggal dunia. Ia kemudian digantikan oleh Mgr. Hendrikus Leven,SVD.
Bulan Mei 1932, P.Simon Buis SVD mengunjungi Bali. Ia melaporkan banyak hal tentang kegiatan misi Kristen di pulau Bali. Simon Buis kembali mengunjungi Bali pada 21 Juni 1932 dan tanggal 11 Maret 1932 berusaha mengajukan permohonan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk menempatkan misionaris di pulau Bali dan Lombok seperti yang diberikan kepada misi CMA.Bulan Desember 1932 Regional SVD P.J.Bouman bersama pater van der Heijden,SVD mengunjungi Bali. Tanggal 16 November 1933 Pater van der Heijden,SVD yang berkunjung ke Bali melaporkan, di Bali dan Lombok sudah ada 150 umat katolik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua