KEWIBAWAAN
Dalam Bacaan Pertama (Ul 18:15-20), Musa menyampaikan nubuat bahwa Allah akan membangkitkan seorang nabi…. Ia akan menaruh firman-Nya dalam mulut sang nabi, dan nabi itu akan mengatakan segala yang diperintahkan Allah. Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan firman Allah yang diucapkan oleh nabi itu demi nama Allah, dari orang itu akan dituntut pertanggung-jawaban.
Mazmur Tanggapan (Mzm 95:1-2.6-7.8-9) mengajak kita mendengarkan suara Tuhan, mengenali karya-karya-Nya yang besar sebagai pencipta dan gembala, dan kemudian membuka hati bagi-Nya dengan penuh kasih. Jemaat diajak memohon agar Allah berkenan membuka hati jemaat dan menyingkirkan segala penghalang : singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Dalam Injil hari ini (Mrk 1:21-28), ditampilkan nabi yang dinubuatkan Musa, yakni Yesus. Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa. Ia menyembuhkan orang “yang kerasukan roh jahat”. Teks Injil hari ini menonjolkan pelayanan Yesus, teristimewa kuasa dan wibawa-Nya : wibawa untuk mengajar dan kuasa untuk menyembuhkan. Kejadian ini digunakan Markus untuk menunjukkan bahwa, dengan munculnya kerajaan dan kuasa Allah lewat Kristus, kerajaan setan telah berakhir. Bagian terpenting dari teks adalah pengakuan, yang bahkan disampaikan oleh roh jahat, tentang siapa Yesus, yakni : Yang Kudus dari Allah. Pengakuan oleh roh jahat ini menunjukkan bahwa kuasa ilahi sungguh hadir dan berkarya dalam diri Yesus. Pengakuan ini sekaligus dimaksudkan Markus untuk meneguhkan iman jemaat agar memreka tetap bertahan kalau harus menghadapi penderitaan.
Tema lain terungkap dalam Bacaan Kedua (1Kor 7:32-35), yakni perhatian terhadap perkara-perkara Tuhan : supaya kamu melakukan apa yang benar serta baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. Paulus mengajarkan bahwa menikah atau tidak menikah merupakan cara hidup yang dapat dipilih dengan bebas oleh setiap orang Kristen. Tetapi, apa pun yang dipilih, pilihan itu hendaknya membantu dia memusatkan perhatian pada lepayanan kepada Tuhan.***
(dari “Panduan Liturgi Hari Minggu dan Hari Raya Tahun B”, hal. 189-190)
Mazmur Tanggapan (Mzm 95:1-2.6-7.8-9) mengajak kita mendengarkan suara Tuhan, mengenali karya-karya-Nya yang besar sebagai pencipta dan gembala, dan kemudian membuka hati bagi-Nya dengan penuh kasih. Jemaat diajak memohon agar Allah berkenan membuka hati jemaat dan menyingkirkan segala penghalang : singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Dalam Injil hari ini (Mrk 1:21-28), ditampilkan nabi yang dinubuatkan Musa, yakni Yesus. Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa. Ia menyembuhkan orang “yang kerasukan roh jahat”. Teks Injil hari ini menonjolkan pelayanan Yesus, teristimewa kuasa dan wibawa-Nya : wibawa untuk mengajar dan kuasa untuk menyembuhkan. Kejadian ini digunakan Markus untuk menunjukkan bahwa, dengan munculnya kerajaan dan kuasa Allah lewat Kristus, kerajaan setan telah berakhir. Bagian terpenting dari teks adalah pengakuan, yang bahkan disampaikan oleh roh jahat, tentang siapa Yesus, yakni : Yang Kudus dari Allah. Pengakuan oleh roh jahat ini menunjukkan bahwa kuasa ilahi sungguh hadir dan berkarya dalam diri Yesus. Pengakuan ini sekaligus dimaksudkan Markus untuk meneguhkan iman jemaat agar memreka tetap bertahan kalau harus menghadapi penderitaan.
Tema lain terungkap dalam Bacaan Kedua (1Kor 7:32-35), yakni perhatian terhadap perkara-perkara Tuhan : supaya kamu melakukan apa yang benar serta baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. Paulus mengajarkan bahwa menikah atau tidak menikah merupakan cara hidup yang dapat dipilih dengan bebas oleh setiap orang Kristen. Tetapi, apa pun yang dipilih, pilihan itu hendaknya membantu dia memusatkan perhatian pada lepayanan kepada Tuhan.***
(dari “Panduan Liturgi Hari Minggu dan Hari Raya Tahun B”, hal. 189-190)
Komentar
Posting Komentar