Bersyukur dan Berbagi Sukacita Pelayanan di Koor Paroki St. Yoseph
Koor Paroki Santo Yoseph hadir dan melayani di paroki ini. Koor ini pada awalnya dibentuk atas usulan Bp. Andreas Sugeng dan Pengurus PS Gamaliel Sonora untuk menggantikan PS. Gamaliel Sonora yang berhalangan untuk melayani koor Misa Syukur HUT Gereja YGYB ke-3 pada tanggal 13 September 2013.
Koor yang tadinya hanya bersifat sementara ini namun karena melihat semangat, antusiame dan kerinduan peserta koor yang menggebu-gebu untuk terus berlatih meningkatkan kualitas suara dan melayani dalam misa kudus, kemudian diputuskan untuk tetap melayani pada misa-misa kudus di paroki ini hingga saat ini.
Pada perkembangan selanjutnya koor ini justru menjadi kebanggaan
bagi Paroki St. Yoseph, karena kehadirannya telah memberi warna indah dan
membawa sukacita bagi umat sekalian, dan juga menjadi duta mewakili paroki
dalam pelayanan di tingkat Dekenat Bali Timur. Bahkan menurut beberapa sumber
yang dapat dipercaya, kehadiran Koor Paroki Santo Yoseph juga telah
menginspirasi beberapa paroki tetangga untuk membentuk koor paroki serupa.
Dibawah asuhan dirigen dan pelatih koor Mariadi
Purba, Koor Paroki ini secara
rutin berlatih setiap hari Senin dan Rabu pukul 20.00 – 22.00 wita di
panti koor Gereja YGYB Ubung. Koor paroki ini sungguh-sungguh telah menjadi
tempat menimba ilmu untuk belajar dan berlatih tentang teknik vokal, penguasaan
dan penjiwaan lagu, dan hal-hal teknis lainnya tentang paduan suara, sehingga
kualitas koor ini bisa tetap terjaga dengan baik. Bagi mereka yang sudah
bergabung cukup lama, mereka sudah merasakan banyak manfaat dari yang mereka
dapatkan di tempat ini dan mereka bawa pulang ke lingkungan masing-masing.
Anggota koor yang terdiri dari perwakilan lingkungan-lingkungan
ini, mereka juga membangun hubungan antar individu yang harmonis, saling
menghormati dan saling mendukung dalam sebuah nuansa kekeluargaan yang akrab
dan suasana persekutuan kristiani yang kental. Mereka selalu mensyukuri
setiap kesempatan pelayanan yang mereka dapat dan selalu merasakan kebahagiaan
dan sukacita yang indah saat melayani Tuhan melalui talenta suara yang Tuhan
berikan kepada mereka.
Walau dalam hal semangat dan spirit pelayanan tetap tinggi, namun sayang saat ini Koor Paroki sedang mengalami masa “surut” dalam hal jumlah anggota. Sungguh miris dan menyedihkan bahwa Koor Paroki yang selama ini setia melayani dengan baik dan telah sering menjadi duta paroki ini, ternyata kurang mendapat dukungan yang serius dari lingkungan-lingkungan. Hal ini dapat terlihat dari minimnya partisipasi lingkungan-lingkungan dalam mengirimkan utusannya, mereka yang seharusnya minimal lima orang dari tiap lingkungan. Semoga ke depan para ketua lingkungan lebih tergerak hatinya untuk lebih serius dalam mengirimkan utusan lingkungannya masing-masing.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengajak partisipati umat sekalian
yang mempunyai talenta bernyanyi: Mari kita syukuri anugerah talenta
bernyanyi kita masing-masing untuk melayani Tuhan, dan bergabunglah bersama
kami melayani dalam paduan suara demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Komentar
Posting Komentar