Berdoalah Melalui Bunda Maria






DALAM penanggalan liturgi Gereja Katolik, tanggal 8 Desember  adalah Hari Raya  Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa. Gereja menetapkan  sebagai hari raya yang disamakan dengan hari Minggu. Di Gereja Yesus Gembala Yang Baik Paroki St. Yoseph Denpasar Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa  ditandai dengan pemberkatan Grotto Gua Maria Lourdes dalam perayaan ekaristi  yang berlangsung di Gua Maria Lourdes yang baru dibangun.
Grotto Gua Maria Lourdes itu terletak di kompleks bassement Griyo Bhakti Pastoral. Lokasinya  dekat  sungai dan menampilkan sasana  doa yang  cukup hening meskipun dekat dengan pemukiman. Perayaan ekaristi Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa  serta pemberkatan Grotto Gua Maria Lourdes  dipimpin oleh Pastor Paroki Romo Servasius Subhaga  dan Pastor Rekan Romo Yohanes Madya. Meskipun  umat yang hadir tidak tidak terlalu membludak tetapi suasana sakral  sungguh terasa.
Pastor Paroki Romo Servas Subhaga dalam kotbah maupun dalam sapaan awalnya mengatakan  Bunda Maria  yang dikandung tanpa noda dosa  adalah  ajaran gereja yang resmi. Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Empat tahun setelah pengajaran yang diberikan oleh Paus Pius IX, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes, Perancis 1858 sebanyak 18 kali kepada Bernadette Soubirous. Bunda Maria mengatakan  dirinya  Dikandung Tanpa Noda Dosa atau the Immaculate Conception.
Romo Servas Subhaga yang telah berupaya dengan segala daya untuk membangun tempat doa ini mengajak mengajak umat Paroki St. Yoseph Denpasar untuk senantiasa datang berdoa di tempat ini. Sebab, setiap tempat yang sudah disucikan layak menjadi tempat doa. Romo Servas minta agar  umat tak bosan-bosan  berdoa  dengan perantaraan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Dosa.
Senada dengan Pastor Paroki, Pastor Rekan Romo Yan  juga berharap agar umat sesering mungkin datang berdoa di Grotto Gua Maria Lourdes. Ia mengatakan  tempat doa yang dibangun ini  akan menjadi berarti kalau sering dikunjungi umat untuk kebutuhan berdoa, meminta apa saja kepada Tuhan dengan perantaraan Bunda Maria. Romo Yan minta  agar umat  merawat tempat doa ini, menjaga kesuciannya dan menjaga kebersihannya. Ia juga mengajak umat untuk berterimakasih kepada Romo Servas  yang telah dengan caranya membangun tempat doa ini.*** gus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romo Agustinus Lie,CDD *)

Menjadi Gembala “Berbau” Domba

Paroki Maria Bunda segala Bangsa Nusa Dua