Uskup Silvester San Lantik Dewan Pastoral Paroki St. Yoseph Denpasar
Minggu 22 Mei 2016 dalam sebuah perayaan Ekaristi Kudus bertepatan dengan Hari Raya Tri Tunggal Mahakudus Uskup Keuskupan Denpasar Mgr. Dr. Silvester San,Pr melantik Dewan Pastoral Paroki St. Yoseph Denpasar periode 2016-2019. Perayaan Ekaristi Kudus berlangsung di Gereja Yesus Gembala Yang Baik (YGYB) Ubung Denpasar. Uskup didampingi Pastor Paroki P.Servasius Subhaga,SVD dan Pastor Rekan P.Yohanes Madya,SVD.
Dalam sapaan awalnya Uskup San mengajak umat Paroki St. Yoseph Denpasar untuk berdoa bagi para anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP) agar Allah Tritunggal Mahakudus memberikan rahmat dan kekuatan sehingga mereka dapat menjalankan tugas pelayanan kepada umat dengan sungguh-sungguh dan tulus hati. Uskup minta agar umat berdoa pada kesempatan perayaan ekaristi ini sehingga para anggota DPP yang akan dilantik dapat bersatu hati dan bersama dengan Pastor Paroki dan Pastor rekan dapat melaksanakan tugas demi memajukan paroki.
Saat menyampaikan homili Uskup San menekankan beberapa hal penting yang kiranya menjadi refleksi dari para anggota Dewan Paroki maupun umat Paroki St. Yoseph Denpasar. Uskup menegaskan bahwa betapa sulitnya manusia yang memiliki keterbatasan memahami misteri Satu Allah Tiga Pribadi atau misteri Tri Tunggal Mahakudus. Ia menjelaskan dengan ilustrasi tentang seorang ketua stasi yang menjelaskan misteri Tritunggal Mahakudus dengan menggunakan unsur kopi, air dan gula yang kalau sudah dicampur orang tak menyebutnya lagi minum air kopi gula melainkan hanya minum kopi saja. Itu sama dengan Tri Tunggal Mahakudus, ada pribadi Bapa, Putra dan Roh Kudus tetapi adalah Allah yang esa. Uskup sempat membuat umat tertawa ketika ilustrasi itu dilanjutkan ada seorang umat bertanya, bagaimana dengan orang Manggarai yang senang minum kopi pahit sehingga unsur gulanya tidak ada.
Uskup San mengatakan sulit untuk menjelaskan misteri Tritunggal Mahakudus. Bahkan teolog pun sulit untuk menjelaskannya. Uskup katakan memang seharusnya misteri Allah Tritunggal tidak bisa dipahami dengan akal manusia dan ilmu pengetahuan karena kalau bisa diuraikan oleh pengetahuan maka Ia bukan Allah lagi. Misteri Tritunggal itu tidak dipahami, dipelajari atau diteliti berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan harus dipahami berdasarkan iman. Jadi Tritunggal Mahakudus itu diimani. Dengan ilustrasi St. Agustinus yang merasa sia-sia ketika seorang anak kecil menggali lubang di pasir untuk mengisi semua air laut, Uskup menegaskan bahwa otak manusia sangat terbatas untuk memahami rahasia Allah. Otak manusia terlalu kecil untuk mengerti misteri Allah Tritunggal Mahakudus.
Uskup San tegaskan bahwa Allah terus berkarya dan hidup sepanjang waktu. Tanda-tanda Allah hadir dan hidup adalah dengan membuat ciptaan baru, kelahiran anak-anak, manusia tak berkeurangan makanan dan minuman, Allah menjadi sumber dan asal segala sesuatu. Allah bahkan mengirim putraNya untuk menyempurnakan dunia yang rusak dan memulihkan hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam yang sudah rusak. Uskup tegaskan Allah berkarya dengan mencipta, menebus dan menggembirakan. Ia tidak bisa dipahami dengan otak, akal budi, tetapi dialami dalam hidup sehari-hari."Kita akan alami Tuhan kalau kita mau meneladani persekutuan Bapa, Putra dan Roh Kudus", tegas Uskup Sa
Tentang pelantikan DPP St. Yoseph Denpasar Uskup Silvester San katakan, pelantikan ini adalah untuk menjadi petugas gereja yang melayani umat serta membantu pastor paroki dan pastor rekan melayani umat. Untuk itu diperlukan kerja sama dalampelayanan dengan tetap mencontoh semangat Allah Tritunggal Mahakudus. Uskup minta agar anggota DPP mampu membangun communio dalam semangat Bapa, Putra dan Roh Kudus.***Sie Komsos DPP St. Yoseph
Dalam sapaan awalnya Uskup San mengajak umat Paroki St. Yoseph Denpasar untuk berdoa bagi para anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP) agar Allah Tritunggal Mahakudus memberikan rahmat dan kekuatan sehingga mereka dapat menjalankan tugas pelayanan kepada umat dengan sungguh-sungguh dan tulus hati. Uskup minta agar umat berdoa pada kesempatan perayaan ekaristi ini sehingga para anggota DPP yang akan dilantik dapat bersatu hati dan bersama dengan Pastor Paroki dan Pastor rekan dapat melaksanakan tugas demi memajukan paroki.
Saat menyampaikan homili Uskup San menekankan beberapa hal penting yang kiranya menjadi refleksi dari para anggota Dewan Paroki maupun umat Paroki St. Yoseph Denpasar. Uskup menegaskan bahwa betapa sulitnya manusia yang memiliki keterbatasan memahami misteri Satu Allah Tiga Pribadi atau misteri Tri Tunggal Mahakudus. Ia menjelaskan dengan ilustrasi tentang seorang ketua stasi yang menjelaskan misteri Tritunggal Mahakudus dengan menggunakan unsur kopi, air dan gula yang kalau sudah dicampur orang tak menyebutnya lagi minum air kopi gula melainkan hanya minum kopi saja. Itu sama dengan Tri Tunggal Mahakudus, ada pribadi Bapa, Putra dan Roh Kudus tetapi adalah Allah yang esa. Uskup sempat membuat umat tertawa ketika ilustrasi itu dilanjutkan ada seorang umat bertanya, bagaimana dengan orang Manggarai yang senang minum kopi pahit sehingga unsur gulanya tidak ada.
Uskup San mengatakan sulit untuk menjelaskan misteri Tritunggal Mahakudus. Bahkan teolog pun sulit untuk menjelaskannya. Uskup katakan memang seharusnya misteri Allah Tritunggal tidak bisa dipahami dengan akal manusia dan ilmu pengetahuan karena kalau bisa diuraikan oleh pengetahuan maka Ia bukan Allah lagi. Misteri Tritunggal itu tidak dipahami, dipelajari atau diteliti berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan harus dipahami berdasarkan iman. Jadi Tritunggal Mahakudus itu diimani. Dengan ilustrasi St. Agustinus yang merasa sia-sia ketika seorang anak kecil menggali lubang di pasir untuk mengisi semua air laut, Uskup menegaskan bahwa otak manusia sangat terbatas untuk memahami rahasia Allah. Otak manusia terlalu kecil untuk mengerti misteri Allah Tritunggal Mahakudus.
Uskup San tegaskan bahwa Allah terus berkarya dan hidup sepanjang waktu. Tanda-tanda Allah hadir dan hidup adalah dengan membuat ciptaan baru, kelahiran anak-anak, manusia tak berkeurangan makanan dan minuman, Allah menjadi sumber dan asal segala sesuatu. Allah bahkan mengirim putraNya untuk menyempurnakan dunia yang rusak dan memulihkan hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam yang sudah rusak. Uskup tegaskan Allah berkarya dengan mencipta, menebus dan menggembirakan. Ia tidak bisa dipahami dengan otak, akal budi, tetapi dialami dalam hidup sehari-hari."Kita akan alami Tuhan kalau kita mau meneladani persekutuan Bapa, Putra dan Roh Kudus", tegas Uskup Sa
Tentang pelantikan DPP St. Yoseph Denpasar Uskup Silvester San katakan, pelantikan ini adalah untuk menjadi petugas gereja yang melayani umat serta membantu pastor paroki dan pastor rekan melayani umat. Untuk itu diperlukan kerja sama dalampelayanan dengan tetap mencontoh semangat Allah Tritunggal Mahakudus. Uskup minta agar anggota DPP mampu membangun communio dalam semangat Bapa, Putra dan Roh Kudus.***Sie Komsos DPP St. Yoseph
Komentar
Posting Komentar